PENENTUAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS
Kelas/kelompok = 3.B/B2.1
Tanggal mulai = 18 september 2014
Tanggal selesai = 18 september 2014
Judul penetapan = PENENTUAN
KADAR ASAM LEMAK BEBAS
Tujuan = Mengetahui
kadar bilangan asam lemak babas pada minyak
Yang akan di uji
Dasar prinsip = Bilangan asam didefinisikan sebagai jumlah KOH (mg) yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas dalam 1 gram zat. bilangan asam ini menunjukkan banyaknya asam lemak bebas dalam suatu lemak atau minyak. penentuannya dilakukan dengan cara titrasi menggunakan KOH-Alkohol dengan ditambahkan indikator PP.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Bilangan
asam adalah ukuran dari jumlah asam lemak bebas, serta dihitung berdasarkan
berat molekul dari asam lemak atau campur anasam lemak . Bilangan asam
dinyatakan sebagai jumlah milligram KOH yang digunakan untuk menetralkan asam
lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak ataul emak. Bilangan asam yang
besar menunjukkan asam lemak bebas yang besar pula, yang berasal dari hidrolisa
minyak atau lemak, ataupun karena proses pengolahan yang kurangbaik. Makin
tinggi bilangan asam, maka makin rendah kualitasnya.
Penentuan
bilangan asam dipergunakan untuk mengukur jumlah asam lemak bebas yang terdapat
dalam minyak atau lemak. Besarnya bilangan asam tergantung dari
kemurnian dan umur dari minyak atau lemak tersebut.
kemurnian dan umur dari minyak atau lemak tersebut.
Analisa
minyak dan lemak yang umumnya banyak dilakukan dalam bahan makanan adalah
penentuan sifat fisik maupun kimiawi yang khas mencirikan sifatnya tertentu
sehingga dapat dianalisa dengan bilangan asam pada suatu sampel.
1.2 Tujuan
· Mengetahui
cara penetapan bilangan asam
· Mengetahui
kualitas minyak
· Mengetahui
kadar bilangan asam lemak babas pada minyak yang di uji
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Dalam
banyak literatur ilmiah dipakai istilah lipid yang berarti lemak, minyak atau
unsur yang menyerupai lemak yang didapat dalam pangan dan digunakan dalam
tubuh. Lemak mengandung lebih banyak karbon dan lebih sedikit oksigen dari pada
karbohidrat. Oleh karena itu lebih banyak mempunyai nilai tenaga (Sudarmadji,
1989).
Minyak
merupakan salah satu zat makanan yang penting bagi kebutuhan tubuh manusia.
Selain itu minyak juga merupakan sumber energi dimana satu gram minyak dapat
menghasilkan 9 kkal (Winarno, 2002). Minyak (nabati) mengandung
asam lemak tak jenuh dan beberapa asam lemak esensial seperti asam olet, linolet dan linolenat (Ketaren, 1986).
asam lemak tak jenuh dan beberapa asam lemak esensial seperti asam olet, linolet dan linolenat (Ketaren, 1986).
Minyak
berperan penting bagi pengolahan bahan pangan, kerena minyak mempunyai titik
didih yang tinggi (±200oC). Oleh karena itu minyak dapat digunakan untuk menggoreng
makanan sehingga bahan yang digoreng menjadi kehilangan kadar air dan menjadi
kering. Selain itu pula minyak dapa juga memberikan rasa yang gurih dan aroma
yang spesifik (Sudarmaji, 1996).
Kandungan
asam lemak bebas dalam minyak yang bermutu baik hanya terdapat dalam jumlah
kecil, sebagian besar asam lemak terikat dalam bentuk ester atau bentuk
trigliserida (Keraten, 1986). Minyak kelapa dapat mengalami perubahan aroma dan
cita rasa selama penyimpanan. Perubahan ini disertai dengan terbentuknya senyawa-senyawa
yang dapat menyebabkan kerusakan minyak (Ketaren, 1986; Buckle, 1987).
Bilangan
asam menunjukkan banyaknya asam lema bebas dalam minyak dan dinyatakan dengan
mg basa per 1 gram minyak. Bilangan asam juga merupakan parameter penting dalam
penentuan kualitas minyak. Bilangan ini menunjukkan banyaknya asam lemak bebas
yang ada dalam minyak akibat terjadi reaksi hidrolisis pada minyak terutama
pada saat pengolahan . Asam lemak merupakan struktur kerangka dasar untuk
kebanyakan bahan lipid (Agoes, 2008).
Bilangan
Asam atau angka asam adalah jumlah miligram KOH (Kalium
Hidroksida) yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam lemak bebas dari
satu gram minyak atau lemak. Bilangan Asam dipergunakan untuk mengukur
jumlahasam lemak bebas yang terdapat dalam lemak dan minyak.
Bilangan
asam adalah ukuran jumlah asam bebas yang dihitung berdasar bobot molekul asam
lemak atau campuran asam lemak. Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah
miligram KOH 0,1 N yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat
dalam 1 gram minyak. Bilangan asam ini menyatakan jumlah asam lemak bebas yang
terkandung dalam minyak, dan biasanya dihubungkan dengan telah terjadinya
hidrolisis minyak berkaitan dengan mutu minyak.
Bilangan
asam = ml KOH x N KOH x 56.1
berat
(gram) sampel
Disamping
itu, bilangan asam dinyatakan pula dalam ”derajat asam” atau ”kadar asam”,
yakni banyaknya mililiter larutan KOH 0,1 N yang diperlukan untuk mene-tralkan
asam lemak yang terkandung dalam 100 gram minyak.
Derajat
asam = 100 x ml KOH x N KOH
Berat (gram) sampel
Kadar
asam-asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak dihitung dengan rumus
berikut:
Kadar
asam (acid number) = Bobot molekul asam lemak x ml KOH x N
KOH %
10 x berat (gram) sampel
Berat
molekul asam lemak yang dominan dalam minyak (rata-rata dari campuran asam
lemak), untuk minyak kelapa = 205, minyak kelapa sawit = 263. Sedang untuk
minyak lain, selain minyak sawit dan minyak kelapa, dihitung sebagai asam oleat
= 282.
Dari
rumus di atas, faktor 56,1 adalah bobot molekul larutan KOH, jika dipergu-nakan
larutan NaOH untuk titrasinya, maka faktor tersebut menjadi 39,9.
Asamlemakbebasmerupakanhasildegradasi/
deesterifikasi/ hidrolisislemak yang
dapatmenunjukkankualitasbahanmakananmulaimenurun.Reaksihidrolisislemakadalahsebagaiberikut:
Trigiserida
+ 3 H2O -->asamlemak + gliserol
Banyaknya
asam lemak bebas yang terdapat dalam suatu lemak atau minyak dinyatakan dengan
bilangan asam. Bilangan asam merupakan jumlah miligram KOH yang diperlukan
untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalams atu gram lemak atau
minyak. Penetapan bilangan asam dilakukan dengan cara melarutkan ekstrak lemak
dalam alkohol netral panas dan ditambahkan beberapa tetes fenolftalein sebagaii
ndikator. Alkohol netral panas digunakan sebagai pelarut netral supayat idak
mempengaruhi pH karena titrasi ini merupakan titrasi asambasa. Alkohol
dipanaskan untuk meningkatkan kelarutan asam lemak. Reaksi yang terjadi
merupakan reaksi asam dengan basa yang menghasilkan garam. Reaksinya adalah
sebagai berikut:
C17H29COOH
+ KOH --> C17H29COOK + H2O
Kerusakan
minyak secara umum disebabkan oleh proses oksidasi dan hidrolisis. Proses
oksidasi dipercepat dengan adanya sinar matahari. Menurut Winarno (2002)
menyatakan asam lemak dapat teroksidasi sehingga menjadi tengik. Bau tengik
merupakan hasil pembentukkan senyawa-senyawa hasil pemecahan hidroperoksida.
Ketaren
(1986) juga menyatakan bahwa terjadi oksidasi oleh oksigen dari udara bila
bahan dibiarkan kontak dengan udara. Dengan adanya air, minyak dapat
terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi ini dapat dipercepat
dengan adanya basa, asam, dan enzim-enzim.
Hidrolisis
dapat menurunkan mutu minyak (Winarno, 2002). Kandungan air dalam minyak mampu
mempecepat kerusakan minyak. Air yang ada dalam minyak dapat juga dijadikan
sebagai media pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghidrolisis minyak
(Ketaren, 1986).
BAB III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
3.1 Alat
o
Erlenmeyer 250-300 ml
o
Gelas ukur
o
Gelas piala 500 ml
o
Statif
o
Buret
o
Pengaduk
o
Corong
o
Neraca digital
o
Pipet tetes
3.2 Bahan
o
Alkohol 95% (netral) : 50 ml
o
NaOH 0,1 N (sebagai titran)
o
Indikator phenolphtalein (PP)
o
Minyak goreng
o
Aquadest
3.3
Prosedur Praktikum
Ditimbang
5 gram sampel dalam erlenmeyer, ditambahkan 50 ml campuran alkohol-netral (1:1)
netral, lalu dikocok.dititar dengan larutan NaOH 0,1 N dengan indikator PP
(dititar hingga warna merah muda tidak hilang selama 1 menit).
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 hasil
pengamatan :
·
Warna larutan sebelum penambahan indikator (PP) = tak berwarna
·
Warna larutan setelah penambahan indikator (PP) = tak berwarna
·
Bobot zat =
5,0215 g
·
Volume penitar =
0,5 ml
·
Warna titik akhir =
merah muda
Perhitungan:
% asam lemak bebas = ml NaOH x N NaOH X 0,205 x 100 %
g sampel
= 0,5 ml x 0,0912 meq/ml x 0,205 g/meq x 100%
5,0215 g
= 0,18 %
4.2Pembahasan
Minyak
merupakan salah satu zat makanan yang penting bagi kebutuhan tubuh manusia.
Selain itu minyak juga merupakan sumber energi dimana satu gram minyak dapat
menghasilkan 9 kkal (Winarno, 2002).
Bilangan
asam adalah ukuran jumlah asam bebas yang dihitung berdasar bobot molekul asam
lemak atau campuran asam lemak. Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah
miligram KOH 0,1 N yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas yang
terdapat dalam 1 gram minyak. Bilangan asam ini menyatakan jumlah asam lemak
bebas yang terkandung dalam minyak, dan biasanya dihubungkan dengan telah
terjadinya hidrolisis minyak berkaitan dengan mutu minyak.
Dalam
percobaan penentuan bilangan asam dalam minyakkelapasawit yang dilakukan dapat
diketahui bahwa bilangan asam yang ada dalam minyakkelapa sawit pada
percobaan adalah sebesar 0,554.
Penentuan
bilangan asam ini salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui kualitas minyak,
minyak dengan kualitas tinggi memiliki bilangan asam rendah, dalam menentukan
kualitas ada standar yang menjadi rujukan untuk minyak dalam negeri standar
yang digunakan cukup menggunakan SNI(Standar Nasional Indonesia), jika minyak
akan diekspor maka menggunakan standar SPB (Special Prime Bleach).
Prinsip pada saat melakukan percobaan angka asam
adalah minyak sebanyak 10,1085 gram sampel minyak kelapa sawit dilarutkan dalam
alkohol 95% yang telah disimpan didalam lemari asam tersebut kemudain dititrasi
dengan menggunakan basa alkali yang konsentrasinya telah diketahui untuk dihitungang
keasamnyayait ularutan KOH dengan konsentrasinya adalah 0,05 N.
Fungsi penambahan alkoholadalah untuk melarutkan minyak
dalam sampel agar dapat bereaksi dengan basa alkali.Karena alkohol yang
digunakan adalah untuk melarut kan minyak, sehingga alkohol 95% (etanol) yang
digunakan memiliki konsentrasi berada di kisaran 95-96%, yang merupakan pelarut
minyak yang baik.Asam lemak bebas yang terdapat dalam lemak atau minyak dapat
dinetralkan dengan menggunakan basa.
Setelah itu, panaskan dengan menggunakan spirtus sampai
mendidih, dalam beberap a menit sekali, jangan lupa pada Erlenmeyer tersebut dihomogenkan
agar perubahan warna yang terjadi terlihat
jelas.Setelah mendidih angkat erlenmeyer tersebut dengan menggunakan lap agar
panas yang ada tidak merambat sampai tangan.
Setelah itu, tunggu beberapa menit sampai dingin lalu
titrasi dengan menggunakan KOH 0,05 N sebagai titran. Indikator yang digunakan pada
percobaan iniadalah phenolphthalein sebanyak 3 tetes.Amati perubahan warna yang
terjadi yaitu dimulai dari warna kuning pudar
menjadi warna merah muda pucat.
BAB V
5.1
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar asam lemak bebas
dalam sampel minyak goreng sebanyak 0,18 %
5.2 Saran
- Disterilisasikan
semua alat yang akan digunakan
- dilakukan
pengamatan dengan teliti
- Hati-hati
dalam meneteskan pp
- Dalam
pemanasan Erlenmeyer dikocok terus menerus agar semua bahan tercampur dengan
rata
- Ketika
mendidih angkat sebentar Erlenmeyernya agar suhu pada Erlenmeyer tidak terlalu
tinggi
Makassar, 02/oktober/2014
pembimbing praktikum praktikan
(.............................................) (...Munawwarah...)
pembimbing praktikum praktikan
(.............................................) (...Munawwarah...)
DAFTAR
PUSTAKA :
http://organiksmakma3b30.blogspot.com/2013/03/penentuan-bilangan-asam-pada-minyaklemak.html
Di aksespadahari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar