Sabtu, 14 Maret 2015

 

" KADAR AIR PADA PUPUK TSP, UREA, ZA "

                                 LAPORAN LENGKAP 

Nama                              : Munawwarah
Nis                                    : 124845
Kelas                                : 3.B
Kelompok                      : B2.1
Tanggal                           : 5 Maret 2015
Judul penetapan         : "KADAR AIR PADA PUPUK NPK , UREA, ZA"
Tujuan penetapan       : Untuk mengetahui kadar air pada pupuk NPK, UREA,
                                               dan ZA
Dasar prinsip                 :
       Prinsip dari metode oven pengering  adalah bahwa air yang terkandung dalam suatu bahan akan menguap bila bahan tersebut dipanaskan pada suhu 105o C selama waktu tertentu. Perbedaan antara berat sebelum dan sesudah dipanaskan adalah kadar air 
Landasan Teori               :
                                                                   AIR 

                Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi,[1][2][3] tetapi tidak di planet lain.[4] Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi.[5]Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awanhujansungaimuka air tawardanauuap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapanhujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputimata airsungaimuara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.

            Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es),cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.[6] Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. [7] Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.


PUPUK ZA  

             Pupuk Za adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan haranitrogen danbelerang bagi tanaman. Nama Za adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda ‘zwavelzure ammoniak’, yang berarti Ammonium Sulfat (NH4SO4).
                  Ammonium Sulfat bila dalam keadaan murni berwarna putih garam dengan bentuk kristal. Wujud pupuk ini juga berbentuk butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini bersifat higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk Urea. Namun dalam perdagangannya, Ammonium Sulfat berwarna putih dan tergantung pada bahan pencampur yang terkandung didalamnya seperti kelabu, kemerah-merahan, kekunung-kuningan, biru tua atau bahkan kadang berwarna semu Ammonium Sulfat karena adanya kandungan H2SO4 bebas, garam-garam mineral dan uap air.
               Karena ion Sulfat larut secara kuat, sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan pemakaiannya.
Reaksi kerja pupuk Za agak lambat sehingga cocok untuk pupuk dasar. Sifat reksinya asam, sehingga tidak disarankan untuk tanah ber-pH rendah. Selain itu, pupuk ini sangat baik untuk sumber Sulfur. Lebih disarankan dipakai didaerah panas.Pupuk Za yang diperdagangkan dalam bentuk kristal, umumnya berwarna putih, tapi ada juga yang berwarna abu-abu, biru kabuan dan kuning, tergantung kepada pembuatannya.
Ammonium sulfat merupakan jenis pupuk nitrogen yang paling sering dipakai dalam perdagangan karena hidrolisa ion NH4+ ini sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan tanaman.
Banyak proses yang digunakan dalam produksi Ammonium Sulfat, penggolongannya tersebut berdasarkan atas bahan baku yang digunakan, proses-proses tersebut diantaranya:
a.    Proses yang menggunakan bahan baku (by product) dari pembuangan gas Kokas.
b.    Proses konversi Kalsium Sulfat alam (gibs) atau Kalsium Sulfat by produk(yang diambil dari pabrik asam Phosphate).
c.    Proses dengan reaktan murni, seperti Ammonia yang diperoleh dari Ammonia plant dan Asam Sulfat dari pross kontak. Pada proses dengan reaktan murni ini, ada bermacam-macam prosesnya.
Proses dasar cyclenya sama tetapi untuk menyatukan perbedaan secara teknis diperlukan suatu proses penyempurnaan. Yaitu dengan adanya proses netralisasi antara Ammonia dan Asam Sulfat lalu terjadi kristalisasi dengan tekanan vakum. Netralisasi akan terjadi pada temperature yang lebih rendah dibandingkan bila operasi dilangsungkan pada tekanan atmosphere.
       
      A.   Kandungan pupuk Za
        Pupuk ZA mengandung belerang 24 % dan nitrogen 21 %.Kandungan nitrogennya hanya separuh dariUrea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini.Terdiri dari senyawa Sulfur dalam bentuk Sulfat yang mudah diserap dan Nitrogen dalam bentuk amoniumyang mudah larut dan diserap tanaman.
      B.   Spesifikasi dari Pupuk Za (SNI 02-1760-2005)
Menurut (SNI 02-1760-2005) pupuk Za memiliki spesifikasi sebagai berikut:
-      Nitrogen minimal 20,8%
-      Belerang minimal 23,8%
-      Kadar air maksimal 1%
-      Kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
-      Bentuk Kristal
-      Warna putih
     C.   Sifat dan keunggulan pupuk Za (SNI 02-1760-2005
·         Tidak higroskopis
·         Mudah larut dalam air
·         Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
·         Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
·         Dapat dicampur dengan pupuk lain
·         Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
·         Meningkatkan produksi dan kualitas panen
·         Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan.
·         Memperbaiki rasa dan warna hasil panen

PUPUK UREA

Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbonhidrogenoksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.
Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resinisoureacarbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.
Urea Synthesis Woehler.png
Sekitar 90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk butiran curah (prill) digunakan dalampertanian sebagai pupuk kimia pemasok unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ionamonium. Kandungan N pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.
Karena penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali disubsidi oleh pemerintah suatu negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam dua bentuk: bersubsidi (berwarna merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi (berwarna putih, untuk dipasarkan secara komersial).
Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.

PUPUK PHONSKA / PUPUK MAJEMUK NPK (SNI 02-2803-2000)

Spesifikasi
  1. Nitrogen (N) : 15%
  2. Fosfat (P2O5) : 15%
  3. Kalium (K2O) : 15%
  4. Sulfur (S) : 10%
  5. Kadar air maksimal 2%
  6. Bentuk butiran
  7. Warna merah muda
  8. Dikemas dalam kantong bercap kerbau emas dengan isi bersih 50 dan 20 kg. 

  9. Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk PHONSKA
  10. Higroskopis
  11. Mudah larut dalam air
  12. Mengandung unsur hara N, P, K dan S sekaligus
  13. Kandungan unsur hara setiap butir pupuk merata
  14. Larut dalam air sehingga mudah diserap tanaman
  15. Sesuai untuk berbagai jenis tanaman
  16. Meningkatkan produksi dan kualitas panen
  17. Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
  18. Menjadikan tanaman lebih hijau dan segar karena banyak mengandung butir hijau daun
  19. Memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang baik
  20. Memacu pembentukan bunga, mempercepat panen dan menambah kandungan protein
  21. Menjadikan batang lebih tegak, kuat dan dapat mengurangi risiko rebah
  22. Memperbesar ukuran buah, umbi dan biji-bijian
  23. Meningkatkan ketahanan hasil selama pengangkutan dan penyim-panan.
  24. Memperlancar proses pembentukan gula dan pati.
Alat dan bahan :

 Alat :

     1. Neraca digital

     2. Petridish

     3. spatula


     4. Pipet tetes

     5. Kain Lap


    Bahan :

        1.  Pupuk NPK , ZA, UREA

        2.  Aquades


     Cara Kerja :

1. Petridisk dimasukkan kedalam oven pada suhu  105oC selama 30 menit, didinginkan dalam eksikator lalu ditimbang.
2. Ditimbang 3 gram contoh pupuk kedalam petridisk yang telah diketahui bobotnya.
3. Dipanaskan dalam oven pada suhu 105oC selama 3 jam.
4. Didinginkan dalam eksikator dan ditimbang. bobot yang hilang adalah berat air.
5. Data hasil analisa dihitung.

  pengamatan :

  - bobot kosong (petridisk)  (UREA)     : 38,5754  gram
                                                         
                                                        (ZA )       : 34,8799  gram
                                                        
                                                        (NPK)     :  36,0202 gram

  - bobot petridisk kosong + sampel  (UREA)  : 41,5809  gram

                                                                     (ZA)       : 37,8912 gram
          
                                                                     ( NPK)    : 39,0214  gram

  - bobot sampel          (UREA)    :  3,0055 gram 

                                           (ZA)      :  3,0113 gram 

                                          (NPK)    :  3,0012 gram

  - bobot petri kosong + zat (UREA) : 41,5436 gram

                                                   (ZA)  : 37,8867 gram

                                                   (NPK) : 38,6011 gram

   perhitungan :

(A - C) / B  x 100 % = bobot yang hilang/g contoh x 100%


*PUPUK UREA 


      Kadar air = (A - C) / B  x 100 % 


                        = (3,0055 - 2,9682) /3,0055  x  100%

                           = 1,24 %

                        

*PUPUK ZA


      Kadar Air = (A-C) / B x 100%


                           = (3,0113 - 3,0063) / 3,0113  x  100%


                           = 0,16 %


*PUPUK NPK


       kadar air  = (A-C) / B x 100%

    
                           = (3,0012 - 2,5809) / 3,0012  x  100%

                           = 14 %





kesimpulan : 

   
                Dari  hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa :


  • Kadar air pupuk urea yaitu 1,24 %
  • Kadar air pupuk ZA yaitu 0,16 %
  • Kadar air pupuk NPK  yaitu 14 %       

Daftar Pustaka :

- https://nursyamsuduha.wordpress.com/2014/04/02/penentuan-kadar-air-pada-sampel-pupuk-za/

- http://andinurulwahyuni.blogspot.com/2014/05/penentuan-kadar-air-pada-pupuk-tsp.html
- http://www.petrokimia-gresik.com/Pupuk/Phonska.NPK


Penentuan pH pada pupuk UREA,ZA, dan NPK


LAPORAN LENGKAP


Nama                                  :  MUNAWWARAH

Kelas/Nis                            :  3.B / 124845

Kelompok                           :  B2.1

Tanggal Mulai                    :  5 Maret 2015

Tanggal Selesai                  :  5 Maret 2015

Judul Penetapan                 :  Penentuan pH pupuk Urea, ZA dan NPK

Tujuan Penetapan              :  Untuk mengetahui pH pupuk UREA,ZA dan NPK

Dasar Prinsip                      : 
               Konsentrasi ion (H+) dalam suatu larutan encer umumnya sangat rendah tetapi sangat menentukan sifat-sifat dari larutan,terutama larutan dalam air.
Landasan Teori                 :
                                                         "pH"
           pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitasion hidrogen(H+) yang terlarut.Koefisien aktivitasion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen pada tahun1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan “p” pada “pH”. Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa berasal dari singkatan untuk powerp(pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz(yang juga berarti pangkat), dan ada pula yang merujuk pada kata potential.Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwa adalah sebuah tetapan yang berarti “logaritmanegatif”. Pupuk Za adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. N4ama Za adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda ‘zwavelzure ammoniak’, yang berarti Ammonium Sulfat (NH4SO4). Pupuk TSP adalah nutrient anorganik yang digunakan untuk memperbaiki hara tanah untuk pertanian. TSP artinya triple super phosphate. Rumus kimianya Ca(H2PO4). Kadar P2O5 pupuk ini sekitar 44-46%, namun di lapangan bisa mencapai 56 %. TSP dibuat dengan sistem proses. Pada pembuatannya, batuan alam (rockphosphate) fluor apatit diasamkam dengan asam fosfat hasil proses sebelumnya. Reaksi dasarnya sebagai berikut[:

Ca3(PO4)2CaF + H3PO4 –> Ca(H2PO4)2 + Ca(OH)2 + HF
    Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbonhidrogen,  oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin ,isourea,  carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.
                    
Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi katersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman dan arang kayu. Pemakaian pupuk kimia kemudian berkembang seiring dengan ditemukannyadeposit garam kalsium di Jerman pada tahun 1839.
Dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis unsur hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut. Setiap kemasan pupuk yang diberi label yang menunjukkan jenis dan unsur hara yang dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada kemasan.karena itu, sangat penting untuk membaca label kandungan pupuk sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara aplikasinya yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh pupuk tidak dapat dimanfaatkan tanaman.
  •    Penggolongan Pupuk

   Pupuk digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Sesuai dengan namanya, kandungan bahan organik pupuk ini termasuk tinggi.
    Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung unsur nitrogen.
   Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara.Penggunaan pupuk ini lebih praktis karena hanya dengan satu kali penebaran, beberapa jenis unsur hara dapat diberikan. Namun, dari sisi harga pupuk ini lebih mahal. Contoh pupuk majemuk antara lain diamonium phospat yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor.
     Menurut cara aplikasinya, pupuk buatan dibedakan menjadi dua yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh pupuk daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di tanah. Contoh pupuk akar adalah urea, NPK, dan Dolomit.
   Menurut cara melepaskan unsur hara, pupuk akar dibedakan menjadi dua yakni pupuk fast release dan pupuk slow release. Jika pupuk fast release ditebarkan ke tanah dalam waktu singkat unsur hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap oleh tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk pupuk fast release antara lain urea, ZA dan KCL.
   Pupuk slow release atau yang sering disebut dengan pupuk lepas terkendali (controlled release) akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan demikian, manfaat yang dirasakan dari satu kali aplikasi lebih lama bila dibandingkan dengan pupuk fast release. Mekanisme ini dapat terjadi karena unsur hara yang dikandung pupuk slow release dilindungi secara kimiawi dan mekanis.
     Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus bahan pupuk dengan selaput polimer atau selaput yang mirip dengan bahan pembungkus kapsul. Contohnya, polimer coated urea dan sulfur coated urea. Perlindungan secara kimiawi dilakukan dengan cara mencampur bahan pupuk menggunakan zat kimia, sehingga bahan tersebut lepas secara terkendali. Contohnya Methylin urea, Urea Formaldehide dan Isobutilidern Diurea. Pupuk jenis ini harganya sangat mahal sehingga hanya digunakan untuk tanaman-tanaman yang bernilai ekonomis tinggi.
Alat & Bahan                      :
          
   ð  Alat  :
·        Tabung Reaksi
·        Pengaduk
·        Kertas Universal
   
   ð Bahan  :
            o   Pupuk Urea
            o   Pupuk ZA
            o   Pupuk NPK
            o   Air
Cara Kerja  :

1.      Memasukkan contoh pupuk dalam tabung reaksi.
2.      Melarutkan dengan air dengan perbandingan contoh dan air (1 : 10).dikocok lalu didiamkan.
3.      Memerika pH larutan atau suspensi diperiksa dengan kertas pH universal atau pH meter.
Pengamatan    :
               v pH pada pupuk urea             : 6 
               v pH pada pupuk ZA              :  6
               v pH pada pupuk NPK            :  6




Kesimpulan                          :                                

      Dari hasil pengamatan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa :
- pH pada pupuk urea     : 6
- pH pada pupuk ZA      : 6
- pH pada pupuk NPK    : 6

Daftar Pustaka :