Penetapan Kadar Lemak dengan Metode Soxhlet
Nama/nis : Munawwarah/ 124845
Kelas/kelompk : 3.B/B2.1
Tanggal
mulai : 30 – Oktober - 2014
Tanggal
selesai : 30 – Oktober - 2014
Judul
penetapan : PENETAPAN KADAR LEMAK METODE SOXLET
2.Untuk mengetahui penentuan kadar lemak dalam
bahan pangan dengan melakukan metode ekstraksi dengan menggunakan alat soxhlet.
Dasar prinsip :
prinsip analisis kadar lemak dengan metode soxhlet yaitu menganalisis kadar lemak
dengan cara mengektraksi lemak dalam bahan dengan menggunakan pelarut yang
selalu baru. Pelarut yang digunakan merupakan pelarut organic yang bersifat non
polar. Lemak akan terekstraksi dalam pelarut tersebut sehingga lemak dapat dipisahkan
dengan menguapkan larutan dan hasil akhir didapatkan ekstrak lemak yang
selanjutnya dapat dihitung kadar lemaknya.
%kadar
lemak = (W2-W1)/W sample x 100 %
BAB
1
PENDAHULUAN
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang
terdiri atas unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen(O) yang mempunyai
sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak).
Lemak
dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara : a. Menurut Struktur Kimianya : -
Lemak Netral (triglyceride) - Phospholipida - Lecithine - Sphyngomyeline b.
Menurut Sumbernya (Bahan Makanannya) : - Lemak Hewani - Lemak Nabati c. Menurut
Konsistennya : - Lemak Padat (Lemak atau Gaji) - Lemak Cair (Minyak) d. Menurut
Ujudnya : - Lemak tak terlihat (invisible fat) - Lemak terlihat (visible fat)
Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh yang menyebabkan
titik cair yang lebih rendah dan berbentuk cair (minyak).
Sedangkan
lemak hewani mengandung asam lemak jenuh khususnya mempunyai rantai karbon
panjang yang berbentuk padat (lemak atau gaji). Dalam saluran pencernaan, lemak
dan minyak akan lebih lama berada di dalam lambung dibandingkan dengan
karbohidrat dan protein, demikian juga proses penyerapan lemak yang lebih
lambat dibandingkan unsur lainnya. Oleh karena itu, makanan yang mengandung
lemak mampu memberikan rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan makanan yang
kurang atau tidak mengandung lemak.
Lemak
tubuh dalam jaringan lemak (jaringan adipose) mempunyai fungsi sebagai
insulator untuk membantu tubuh mempertahankan temperaturnya, sedangkan pada
wanita dapat memberikan kontur khas feminim seperti jaringan lemak di bagian
bokong dan dada. Selain itu, lemak tubuh dalam jaringan lemak juga berperan sebagai
bantalan yang melindungi organ-organ seperti bola mata, ginjal, dan organ
lainnya. Sedangkan fungsi lemak dalam makanan yaitu dapat memberikan rasa
gurih, memberikan kualitas renyah (terutama pada makanan yang digoreng), serta
memberikan sifat empuk pada kue. Lemak yang terdapat dalam bahan makanan
sekitar 90%nya merupakan lemak dalam bentuk trigliserida, sedangkan sisanya 10%
adalah dalam bentuk kolesterol dan fosfolipid. Lemak yang berasal dari produk
hewani umumnya mengandung sejumlah besar asam lemak jenuh. Sebaliknya produk
makanan nabati, kecuali minyak kelapa, mengandung sejumlah besar asam lemak
tidak jenuh berantai panjang. Perlu diketahui, semakin banyak lemak jenuh yang
kita konsumsi, maka akan semakin tinggi pula kadar kolesterol dalam darah kita.
Didalam tubuh fungsi utama lemak adalah sebagai cadangan energi dalam bentuk
jaringan lunak yang ditimbun ditempat-tempat tertentu.
Kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan
prevalensi penyakit hypertensi.Kelebihan konsumsi energi dalam bentuk karbohidrat
memberikan sintesaacetyl-CoA yang berlebih dan dapat meningkatkan kolesterol
andogenyang mengalami obesitas (kegemukan).
Ekstraksi
lemak dari bahan kering dapat dikerjakan secara terputus-putus atau
berkesinambungan. Ekstraksi secara terputus putus dijalankan dengan alat
soxhlet sedangkan untuk yang berkesinambungan menggunakan alat goldfisch.
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang
umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan
adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet
inidilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut
anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal
tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan
terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang.
alat
soxhlet
Pelarut
yang biasa digunakan adalah pelarut hexana. Beberapa pelarut yang sering
digunakan dalam ekstaraksi lemak adalah ether yaitu diethil ether dan petroleum
ether atau heksan.
Petroleum
ether
diethyl
ether
Petroleum
ether atau heksan adalah bahan pelarut lipida non-polar yang paling banyak
digunakan dengan alasan harganya relatif murah, kurang berbahaya terhadap
resiko kebakaran dan ledakan, serta lebih efektif untuk lipida nonpolar.
Campuran beberapa bahan pelarut untuk mengekstraksi kelompok bahan lipida yang
lebih luas juga dapat digunakan. Misalnya campuran alkohol dan eter yang sering
dipergunakan untuk ekstraksi bahan bahan biologis, namun bahan bukan lipida
yang terikat harus segera dipisahkan agar tidak terjadi perubahan atauinteraksi
lebih lanjut. Campuran butanol dengan air untuk ekstraksi lipida dalam tepung
terigu atau katul. Campuran khloroform, metanol dan air sering digunakanuntuk
isolasi total lipida dalam jaringan hewan. (Darmasih, 1997).
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Lemak,
seperti karbohidrat mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Mereka
adalah ester dari gliserol dan asam lemak. Lemak adalah campuran trigliserida.
Trigliserida terdiri atas satu molekul gliserol yang berikatan dengan tiga
molekul asam lemak. Trigliserida kebanyakan mengandung dua atau tiga asam lemak
yang berbeda. Pada dasarnya asam lemak terbagi dua yaitu asam lemak jenuh dan
asam lemak tidak jenuh (Gaman, 1981). Lemak dalam bahan pangan dapat ditentukan
dengan metode ekstraksi beruntun dalam alat soxhlet, mempergunakan pelarut
lemak seperti petroleum benzene atau ether. Bahan makanan yang ditentukan kadar
lemaknya dipotong-potong dan dihaluskan lalu dimasukkan ke dalam alat soxhlet
untuk diekstraksi. Ekstraksi dilakukan beberapa jam dengan dipanaskan, setelah
selesai cairan diuapkan, residu yang tertinggal ditimbang dengan teliti.
Persentase lemak terhadap berat jumlah asal
bahan sampel dapat dihitung dan kadar lemak sampel dinyatakan dalam gram
persen (Soediaoetama, 1985). Lemak dan minyak atau secara kimiawi adalah
trigliserida merupakan bagian terbesar dari kelompok lipida. Trigliserida ini
merupakan senyawa hasil kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul
asam lemak. Lemak dan minyak dalam dunia biologi dikenal sebagai salah satu
bahan penyusun dinding sel dan penyusun bahan-bahan biomolekul. Dalam bidang gizi lemak dan
minyak merupakan sumber biokalori yang
cukup tinggi yaitu 9 kilo kalori setiap gramnya. Juga merupakan sumber
asam-asam lemak tak jenuh essensial dan sumber
alamiah
vitamin-vitamin yang terlarut dalam minyak yaitu vitamin A,D E, dan K. Dalam
teknologi makanan, minyak dan lemak memegang peranan yang cukup penting. Secara
umum lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam suhu ruang berbentuk padat
(Sudarmadji dkk, 2010). Penentuan kadar lemak dengan pelarut, selain lemak juga
terikut fosfolipid, sterol, asam lemak bebas, karotenoid dan pigmen yang lain. Karena
itu hasilnya disebut lemak kasar (crude fat). Terdapat 2 cara penentuan kadar lemak yaitu cara kering dan
cara basah. Pada cara kering bahan
dibungkus atau ditempatkan dalam thimbell, kemudian dikeringkan dalam oven
untuk menghilangkan airnya. Karena sampel kering maka pelarut dipilih harus bersifat tidak menyerap
air. Apabila bahan masih mengandung air maka akan menyulitkan pelarut dan
menjadi jenuh dengan air. Ekstraksi dengan cara kering dapat dikerjakan secara
terputus-putus atau berkesinambungan. Ekstraksi secara terputus dijalankan
dengan alat soxhlet atau alat ekstraksi ASTM. Sedangkan cara berkesinambungan
dengan alat Goldfisch atau ATSM yang dimodifikasi (Sudarmadji dkk, 2010). Pada
umumnya setelah proses pengolahan bahan pangan, akan terjadi kerusakan lemak
yang terkandung di dalamnya. Tingkat kerusakannya sangat bervariasi tergantung
suhu yang digunakan serta lamanya waktu proses pengolahan. Makin tinggi suhu
yang digunakan, maka kerusakan lemak akan semakin intens. Asam lemak esensial
terisomerisasi ketika dipanaskan dalam larutan alkali dan sensitif terhadap
sinar, suhu dan oksigen. Proses oksidasi lemak dapat menyebabkan inaktivasi
fungsi biologisnya dan bahkan dapat bersifat toksik (Palupi, 2007). Ekstraksi
Soxhlet dapat digunakan untuk menentukan persen kadar lemak dalam kentang
goreng. Namun, lipid tidak dapat secara efektif di ekstraksi dengan etil eter
dari makanan lembab karena pelarut tidak dapat dengan mudah menembus jaringan
makanan basah. Eter, yang Higroskopis, menjadi jenuh dengan air dan tidak
efisien untuk ekstraksi
lipid.
Pengeringan makanan pada suhu tinggi tidak diinginkan karena beberapa
lipid menjadi terikat dengan protein dan karbohidrat,
dan terikatlipid tidak mudah diekstraksi dengan pelarut organik. Hal ini
diperlukanuntuk menambahkan natrium sulfat atau agen pengeringan lainnya
untuksampel (Swaile, 2000)Ekstraksi pelarut sampel padat umumnya dikenal
sebagai
ekstraksi padat-cair. Dalam terminologi fisikokimia, itu adalahdisebut
sebagai pencucian atau lixiviation dan merupakan salah satu caratertua padat
sampel perlakuan awal (Luque de Castro, 1998).Teknik konvensional soxhlet
digunakan untuk penentuan lemak dalamsusu. Peralatan ekstraksi Soxhlet
konvensional yang digunakan, terdiri darikondensor, ruang Soxhlet, dan labu
ekstraksi. Ekstraktor bidal adalahAdvantec thimble dengan 22 mm diameter
internal dan 90 mm panjangeksternal. Periode waktu untuk percobaan ini
ekstraksi Soxhlet dari 6 jam,9 jam dan 12 jam untuk ujian memiliki dipilih.
Tiga gram kering dan tanahHerba leonuriwere ditempatkan dalam alat Soxhlet dan
diekstraksi dengan350 ml pelarut yang sesuai selama 6 jam, 9 jam dan 12 jam.
Dua pelarutyang digunakan: (1) n-heksana dan (2) metanol (Ahmadet al ,
2010)Kacang tunggak disebut juga kacang tolo adalah
sebuah polongantanaman yang termasuk keluarga Fabaceae
. Tanaman
ini secara luastumbuh di seluruh dunia meskipun dianggap berasal dari
Afrika. Ini adalahtanaman pangan pokok utama di sub-Sahara Afrika,
terutama di daerahsavana kering Afrika Barat. Benih utama sumber protein nabati
danvitamin untuk manusia, pakan untuk hewan, dan juga merupakan
sumber pendapatan bagi warganya. Daun muda dan polong belum matangdimakan
sebagai sayuran. Kandungan lemak bervariasi antara 1,17-1,36%.Kelembaban dan
protein konten berkisar antara 11,81-13,24% dan 21,63-25,28% (Asare,
2013).Kerusakan pada lemak atau minyak dapat terjadi karena prosesoksidasi oleh
oksien dari udara terhadap asam lemak tidak jenuh dalamlemak atau minyak yang
terjadi selama proses pengolahan atau
penyimpanan. Asam lemak tidak jenuh semakin reaktif terhadap oksigendengan
bertambah jumlah ikatan rangkap pada rantai molekul. Oksidasispontan asam lemak
tidak jenuh didasarkan pada ikatan rangkap sehinggaterbentuk peroksida (Panagan,
2011).Benzena juga dikenal dengan nama C6H6, adalah senyawa kimiaorganik yang
merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar
sertamempunyai bau yang manis. Dibandingkan dengan heksana, benzena biasanya menghasilkan jumlah mutlak yang lebih besar, akan tetapimengandung fraksi lilin, serta albumin
dan zat warna dalam jumlahlebih besar. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa heksana lebih banyakdigunakan untuk mengekstraksi minyak bunga bernilai tinggi,sedangkan benzena digunakan untuk mengekstraksi minyak yangmempunyai
nilai yang lebih rendah (Hadi, 2012).Metode penyarian yang digunakan
adalah soxhletasi danmaserasi. Pemilihan metode
ekstraksi penting untuk mendapatkan
zat pokok dari suatu bahan (Ansel, 1989).
Keuntungan soxhletasi adalahdapat digunakan untuk
penyarian pada temperatur tinggi, pelarut yangdigunakan
relatif sedikit, cocok untuk
menyari zat -zat yang berjumlah kecil pada simplisianya. Kerugian cara soxhletasi adalahwaktu yang dibutuhkan untuk ekstraksi cukup lama sehingga kebutuhanenerginya tinggi
(Rahayu dkk, 2012).Teknik ekstraksi soxhlet adalah teknik tradisional
untukmengekstraksi OCP dari sedimen. Kelemahan ekstraksi soxhlet
adalah penggunaan
volume besar cairan berbahaya dan mudah terbakar pelarutorganik,
potensi emisi beracun selama ekstraksi, kebutuhan mahal,kemurnian pelarut
tinggi, dan non-selektif. Prosedur ekstraksi harusramah lingkungan dan tidak
menambah masalah polusi (Naudeet al ,1998).Istilah lemak (hewani maupun
nabati) digunakan sebagai sinonim lipiddalam makanan untuk nutrisi manusia.
Penambahan lemak selain penyediaan energi juga meningkatkan penyerapan vitamin yang larut
dalam
lemak dan meningkatkan efisiensi konsumsi energi. Istilah lemakdan minyak
mengacu pada pada trigliserida dari beberapa profil asamlemak. Lemak
dan minyak adalah ester dari gliserol, yang bewujud
padat pada lemak dan cair pada minyak dalam suhu ruang. Lipid adalah zatterlarut
dalam pelarut organik (kloroform, ether dan benzene) dan tidaklarut dalam air.
Lipid sederhana adalah ester asam lemak dan alkoholtertentu terutama gliserol
dan kolestrol. Ini dapat dibagi menjadi tigakelas: trigliserida, steroid dan
lilin (Lara, 2005).Dalam ekstraksi soxhlet, masing-masing sampel dibungkus
rapatdengan kertas saring dan dimasukkan ke dalam soxhlet. Pelarutdimasukkan ke
dalam labu alas bulat melalui bagian atas soxhlet agarterjadi kontak antara
bahan yang akan diekstrak. Ekstraksi dilakukanmenggunakan penangas air untuk
menjaga agar tidak terjadi
kelebihantemperatur selama pemanasan. Adanya pemanasan, pelarut akanmencapai titik didihnya. Pada saat pelarut mendidih, terjadikesetimbangan
antara fasa uap dengan fasa cair dalam labu alas bulat. Fasauap keluar melalui
pipa menuju ke pendingin dan akhirnya mengembun.Embun menetes pada soxhlet
mengenai sampel. Pelarut ditampung dalamsoxhlet untuk sementara waktu sampai
tingginya mencapai tinggi pipakapiler. Selama ditampung di dalam
soxhlet terjadi kontak yang lebih lamaantara bahan yang diekstrak dengan
pelarut sehingga pemisahan lebihoptimal. Setelah tingginya sama
dengan tinggi pipa kapiler, pelarut yangtelah membawa komponen yang akan
dipisahkan kembali ke labu
alas bulat. Pelarut akan mendidih kembali dan menguap menuju kondensor.Komponen
yang dipisahkan tetap berada dalam labu alas bulat. Proses ini berlangsung
secara terus-menerus sampai komponen yang akan dipisahkandapat larut dalam
pelarut (Yuli, 2008)Penentuan kadar minyak atau lemak sesuatu bahan dapat
dilakukandengan menggunakan
soxhlet appratus
cara ini
juga dapat digunakanuntuk ekstraksi minyak dari suatu bahan yang mengandung
minyak.
Ekstraksi
dengan alat soxhlet apratus merupakan cara ekstraksi yangefisien karena dengan
alat ini pelarut yang dipergunakan dapat diperolehkembali. Bahan padat pada
umumnya membutuhkan waktu ekstraksi yanglebih lama karena itu dibutuhkan
pelarut yang lebih banyak (Ketaren,1988).
BAB III
3.1 ALAT
DAN BAHAN
- ALAT :
2. soxlet
3. labu didih
5. alat destilasi/aufhauser
6. oven
7. spatula
8. gegep besi
9. batu didih
- BAHAN :
2.
gerusan MIE
3. N-HEKSANA
3.2
PROSEDUR KERJA
Sample yang akan
ditetapkan harus kering. Untuk itu dapat dipakai sample bekas penetapan kadar
air. Dibuatlah hulls dari kertas saring biasa. Dimasukkan sample kering bekas
penetapan kadar air kedalam hulls. Hulls diikat sedemikian rupa, sehingga
sample tidak akan bocor keluar. Dimasukkan hulls yang berisi sample ini kedalam
soxlet dan di beri pemberat. Disambungkan soxlet dengan labu lemak/didih
berbatu didih yang diketahui bobotnya.
Dimasukkan
pelarut lemak melalui soxlet sampai sebanyak ½ labu, kemudian disambungkan
dengan pendingin dan diekstraksi selama 4 jam. Selesai ekstraksi, pelarut
disulingkan kembali.
Hasil
sulingan dimasukkan kembali kedalam botol heksana. Sisa lemak dalam labu
disimpan dalam oven 105oC untuk menghilangkan sisa heksana lalu
didinginkan dan ditimbang hingga bobot tetap.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
pengamatan
- Bobot sample : 10,0003 g
- Bobot labu didih kosong : 107,4263 g
- Bobot labu didih+lemak(setelah diekstraksi) : 109,0831 g
4.2 Perhitungan
%kadar
lemak = (w2-w1)/(w sampel )x 100 %
= (109,0831-107,4263) g/ 10,0003 g
x 100 %
= 16,57 %
4.3
pembahasan
Pada percobaan penentuan kadar minyak
dan lemak dalam suatu bahan pangan ini, digunakan metode ekstraksi langsung
dengan alat soxhlet (soxhletasi). Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan
pelarut yang selalu baru sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah
pelarut konstan dengan adanya pendingin balik.
Sampel
yang digunakan pada praktikum ini yaitu sosis sonice yang telah dihaluskan dan
ditimbang seberat 1.5 gram, kemudian di bungkus dengan kertas saring dan di
ikat dengan tali. Sampel yang telah dibungkus kemudian di masukan dalam soxhlet
dan dilakukan proses extraksi dengan menggunakan pelarut petroleum eter
sebanyak 75 ml.
Ketika
pelarut petroleum eter dididihkan, uapnya akan naik melewati soxhlet menuju ke
pipa pendingin (kondensor). Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar
condensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian
menetes dan melarutkan lemak dalam sampel, larutan sari ini terkumpul dalam
thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon
menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks.
Setelah
proses soxhletasi selesai, maka sampel harus dikeringkan didalam oven 1050C
sampai diperoleh berat yang konstan. Berdasarkan perhitungan, diketahui bahwa
kadar lemak mie adalah 16,57 %.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari hasil praktek, didapatkan kadar
lemak dalam sampel sebanyak 16,57 %
5.2 Saran
Membaca do’a sebelum dan sesudah kegiatan
praktikum
Asisten praktek lebih jelas dalam menjelaskan
langkah-langkah praktikum
Berhati-hati dan teliti selama kegiatan
praktikum berlangsung
DAFTAR
PUSTAKA
- · Ahmad, Aness, Abbas F. M. Alkarkhi, Sufia Hena, Bazlul Mobin Siddique and Khoo Wai Dur. 2010. Optimization of Soxhlet Extraction of Herba Leonuri using Factorial Design of Experiment. International Journal of Chemistry. Vol 2 (1): 198-200
- · Asare, Aaron T., Robert Agbemafle., Genevieve E. Adukpo., Emmanuel Diabor and Kingsley A. Adamtey. 2013. Assessment Of Functional Properties And Utritional Composition Of Some Cowpea (Vigna Unguiculata L.) Genotypes In Ghana. ARPN Journal of Agricultural and Biological Science Vol. 8, No. 6, June 2013 ISSN 1990-6145
- · Hadi, Saeful. 2012 Pengambilan Minyak Atsiri Bunga Cengkeh (Clove Oil) Menggunakan Pelarut N-Heksana Dan Benzena. Jurnal Bahs. an Alam Terbarukan ISSN 2303-0623. Vol. 1 No. 2 Desember 2012)
- · Hutagalung, Lapendris Edison. 2009. Penentuan Kadar Lemak Dalam Margarin Dengan Metode Ekstraksi Soxhletasi Di Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Medan Karya Ilmiah Departemen Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
- Ketaren, S. 1988. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press. Jakarta
- · Lara,LJC dan Baião, NC. 2005. Oil and Fat in Broiler Nutrition. Brazilian Journal of Poultry Science, ISSN 1516-635X Jul - Sep 2005 / v.7 / n.3 / 129 – 141
- · Naude et al. 1998. Comparison of Supercritical Fluid Extraction and Soxhlet Extraction for The Determination of DDT, DDD and DDE in Sediment. Water SA Vol 24 (3): 205-214
- · Palupi,NS., FR, Zakaria dan E. Prangdimurti. 2007. Modul e-LearningENBP, Departemen Ilmu & Teknologi Pangan-Fateta-IPB 2007 Topik 8. Pengaruh Pengolahan terhadap Nilai Gizi Pangan 10
- · Panagan, T Almunady, Heni, Yohandini, dan Jojor Uli Gultom. 2011. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Asam Lemak Tak Jenuh Omega 3 dari Minyak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar